Friday, January 23, 2009

Lomba Green Poetry

epanjang tahun 2008 yang lampau, setidak-tidaknya Harian Online
KabarIndonesia (HOKI) telah menuai sukses besar menggelar empat jenis
kejuaraan amat bergengsi. Yakni Lomba Karya Tulis YPHL, Lomba Foto
YPHL—yang berhadiah ratusan juta rupiah serta Lomba Menulis Surat
Cinta dan Lomba HOKI Literary Online Award. Dengan kata lain, dinamika
HOKI bisa dibilang tak pernah surut (sepi) dari berbagai event lomba.

Performanensi media online berbasis pewarta warga ini dijamin kian
beken. Para pembaca dan penulis HOKI pun siap dimanja-manjakan dengan
beragam sajian khas acara yang pokoknya "HOKI banget". Salah satunya,
sejak detik awal tahun 2009 ini; HOKI yang baru berusia lebih dari dua
tahun itu telah berkolaborasi dengan Yayasan Peduli Hutan Lestari
(YPHL) menggelar Lomba Menulis Puisi Hijau bertajuk: "Green Poetry
Valentine Day".

Lantas di manakah titik koordinat (mapping) kespesialisan dari acara
ini, sampai-sampai ada ide menghijaukan puisi (green poetry) segala?
Mengapa harus green poetry; bukannya white poetry, blue poetry, atau
biar lebih kental nuansa kosmisnya memilih saja black poetry? Bukankah
misalkan—grey poetry, dark yellow poetry itu jauh lebih romantis-
melankolis kedengarannya dibandingkan dengan green poetry? Tak lain
spirit green poetry itu dilentikkan guna merekonstruksikan kesadaran
mata batin kita yang telah terdekonstruksi akut; agar melek lingkungan
hidup. Pasca melek lingkungan hidup, praktis rasa cinta kita pada
lingkungan hidup tumbuh merekah, laksana keindahan warna pelangi dari
kilauan bunga-bunga di musim penghujan.

Sebab selama ini yang sudah terlanjur terjadi adalah Hari Valentine
hanya diraya-rayakan sebagai ungkapan rasa cinta dengan sesama
manusia, terlebih kepada person to person, people to people (p to p),
pacar pada gadis pujaannya. Khasanah cinta dalam Hari Valentine tidak
diperluas pada jejaring cinta yang jauh melibas batas-batas wilayah
cinta yang amat primordialistis di atas.

Aura cinta sejati sesungguhnya, terletak pada gairah ruh cinta yang
meledak-ledak bagaikan setangkup bebijian kapas (randu) yang
merindukan percikan air dari gemulai tangan-tangan manusia atau
curahan awan di musim kemarau. Sebab cinta itu sama seperti juga
tanaman, yang diawali dengan bibit dan agar bisa tumbuh sempurna; ia
harus dirawat dan diberikan pupuk. Pohon tanpa perawatan akan mati
sia-sia. Apabila dirawat dengan baik pasti akan berbunga, lantas
berbuah, dan berbiji. Cinta yang tumbuh terus itulah cinta hijau.

Hal inilah yang mendorong HOKI dan YPHL mengadakan lomba puisi Green
Poetry Valentine Day. Tak mustahil lagi bahwa tahun 2009 ini akan di-
ploting menjadi Green Year, karena begitu banyak perusahaan maupun
masyarakat yang semakin peduli akan lingkungan. Sedangkan esensialitas
Puisi Hijau (Green Poetry) sendiri merupakan salah satu kunci pokok
untuk merealisasikan seluruh kesadaran manusia dalam mewujudkan Green
Year di atas.

Memang benar adanya, lomba ini memanfaatkan momentum strategis
perayaan Hari Kasih "Valentine Day" Sayang yang jatuh pada 14 Februari
2009. Bila mau mencermati lebih seksama lagi, perayaan Valentine Day
di belahan dunia Barat menjadi masa-masa teristimewa di mana para
kekasih yang sedang dimabuk rasa jatuh cinta mengungkapkan cinta
mereka.

Ada yang mengungkapkan rasa cintanya dengan membelikan sekuntum bunga
rose merekah berona merah marun teruntuk sang pujaan, kekasih.
Sebagian lain mengkado-kadokan secincin emas atau liontin pada
pasangan setianya. Bahkan ada juga yang meraya-rayakan hari itu
sembari menyantuni anak-anak yatim piatu di berbagai penjuru kota.

Khusus di belahan dunia Timur (Utara dan Selatan), perayaan Valentine
Day masih terkesan "kering". Bahkan khusus di Indonesia, sebagian
orang tidak tahu apa itu Hari Valentine, apalagi kalau ditanya kapan
hari H-nya; aduh kuper amat. Kendati begitu, acap kali Hari Valentine
yang dianggap sebagai masa berkasih sayang itu disalahgunakan oleh
mayoritas pasangan muda-mudi (ABG) dengan mengobral cinta murah(an)
hingga melanggar batas-batas norma/etika (agama, negara, adat-
istiadat).

Padahal sejujur-jujurnya, substansialitas hari kasih sayang itu bukan
lagi sebatas mencurahkan kasih sayang (original love, tresno, liebe,
hubb) pada kekasih semata, melainkan juga kepada semua makhluk ciptaan
Tuhan; orang tua, guru, rekan, tetangga dekat-jauh, karib kerabat,
bahkan tanah, air, udara, bintang-gemintang serta lingkungan dan all
every things over this world.

Dengan mengambil puncak orgasmus kesakralan spirit momentum Valentine
"Hari Kasih Sayang" Day itu pula; Lomba Menulis Puisi "Green Poetry
Valentine Day" ini diharapkan mampu mentransformasikan rasa cinta
bukan hanya sekedar untuk menyadarkan sang kekasih mengenai cinta
saja. Tetapi juga mempunyai tujuan lainnya yang lebih penting nan
tinggi lagi yakni mengenai cinta lingkungan hidup maupun pelestarian
hutan. Selain itu nantinya juga kuasa melahirkan penyair-penyair baru,
tenar yang peduli terhadap hijaunya kehidupan, kelestarian lingkungan
hidup itu sendiri. Mereka dituntut aktif, inspiratif, aspiratif,
kritis, reflektif, eklektif sekaligus kreatif dan rekreatif
mencurahkan segala potensi kemampuan dengan mengejawantahkannya dalam
bentuk karya puisi yang menyentuh perasaan, jiwa, mata batin tiap
insan.

Lebih khusus lagi, karya-karya puisi yang mampu menggugah dan
mencerahkan kesadaran intelektual dan mata batin kolektif, bagi siapa
saja pasca mengapresiasi karya-karya puisi itu. Klimaksnya, melalui
hajatan lomba menulis puisi kali ini bisa membumbungkan puncak
kesadaran manusia bahwa lingkungan dunia hari ini sedang berada
diambang pintu gerbang ancaman bernama pemanasan global (global
warming).

Kendati pada kesempatan kali ini, HOKI dan YPHL tidak memberikan
hadiah berupa materi (uang) pada jawara-jawara lomba ini; namun bagi
para pemenang akan dinobatkan sebagai "Penyair Hijau 2009 versi HOKI".
Lengkap dengan Piagam Penghargaan paling istimewa. Dan Insya Allah—
kalau Tuhan berkenan; HOKI juga akan berkolaborasi apik dengan pihak
penerbit buku untuk membukukan karya-karya puisi para pemenang serta
puisi-puisi terbaik lainnya menjadi sebuah buku eksklusif.

Bagi siapa pun yang memiliki bakat jempolan dalam menulis puisi, gemar
pada dunia sastra dan tulis-menulis; jangan lewatkan kesempatan emas
ini. Segera saja kirimkan karya puisi hijau (green poetry) anda
sebanyak-banyaknya dan semua karya puisi peserta yang diikutsertakan
dalam lomba ini akan ditayangkan secara online di situs kesayangan
HOKI yaitu http://www.kabarind onesia.com.

Adapun mengenai persyaratan khusus dan ketentuan Lomba Menulis Puisi
"Green Poetry Valentine Day 2009" ini amat sederhana saja, yakni:

- Panitia lomba tak membatasi panjang puisi (tak terikat kuantitas
maupun panjang-pendeknya puisi);
- Setiap peserta lomba boleh mengirimkan karya puisi sebanyak-
banyaknya terhitung mulai tanggal 11 Januari - 10 Pebruari 2009 (pukul
24.00 WIB-WITA-WIT) ;
- Judul dan tema puisi amat bebas dan demokratis sepanjang tetap
konsisten mengangkat isu-isu aktual tentang pelestarian lingkungan.
Seperti global warming, penyelamatan hutan, laut, sungai, tanah, udara
dan isu hangat lingkungan hidup lainnya;
- Puisi yang dikirimkan ke pihak panitia wajib dan hukumnya
belum/tidak pernah dipublikasikan di media massa cetak (koran,
majalah, buletin, dan lain-lain), media elektronik (internet); bahkan
blog sekalipun. Atau karya puisi yang dimaksud juga belum/tak pernah
diikutsertakan dalam lomba sejenis dan atau dikirimkan bersamaan
pengiriman waktunya dengan lomba sejenis;
- Apabila ada peserta yang melanggar protap itu, baik secara sengaja
atau tidak sengaja, pihak panitia berhak secara mutlak mem-blacklist
karya bersangkutan. Implikasinya, karya milik peserta dianggap gugur
tak saja satu karya "bermasalah" itu melainkan juga karya lain yang
dikirimkan apabila yang bersangkutan mengirimkan karya puisinya lebih
dari satu;
- Dewan juri lomba ini terdiri dari para Dewan Redaksi Senior di
jajaran redaksi HOKI;
- Keputusan dewan juri tak dapat diganggu gugat dengan dalih apapun
dan tidak akan diadakan surat-menyurat;
- Lomba ini terbuka bagi siapa pun tanpa melihat latar belakang
profesi, perbedaan SARA, genjer, usia, dan lain-lain. Bagi anda yang
belum bergabung menjadi penulis/pewarta di HOKI, silakan segera klik
"Daftar Jadi Penulis" di http://www.kabarind onesia.com.
- Anda bisa langsung membuat puisi atau meng-copy paste karya puisi
anda di "Kolom Kirim/Edit Berita" dan pilih "Rubrik Puisi" pada
"Pilihan Kategori Berita";

No comments: